Frank Lampard adalah salah satu pemain tengah paling produktif dalam sejarah sepak bola Inggris. Dikenal karena kecerdasannya membaca permainan, ketajaman mencetak gol, serta kepemimpinan di lapangan, kariernya yang gemilang membuatnya diakui sebagai salah satu legenda terbesar Chelsea dan Premier League.
Awal Karier dan Kebangkitan di West Ham
Lahir pada 20 Juni 1978 di Romford, Inggris, Lampard memulai karier profesionalnya di West Ham United pada 1995. Sebagai produk akademi klub, ia perlahan berkembang di bawah bimbingan ayahnya, Frank Lampard Sr., yang saat itu menjadi asisten pelatih. Meski sempat mendapat kritikan karena dianggap hanya bermain karena faktor nepotisme, Lampard membuktikan diri dengan performa solid dan kerja kerasnya.
Sukses Besar di Chelsea: Menjadi Mesin Gol dari Lini Tengah
Pada 2001, Lampard bergabung dengan Chelsea seharga £11 juta. Di bawah kepemimpinan Claudio Ranieri dan kemudian José Mourinho, ia berkembang menjadi salah satu gelandang terbaik dunia.
- Musim 2004-2005, ia mencetak 19 gol dari lini tengah dan membantu Chelsea meraih gelar Premier League pertama mereka dalam 50 tahun.
- Musim 2009-2010, ia menjadi pemain kunci dengan 27 gol di semua kompetisi, membawa Chelsea meraih gelar double (Premier League dan FA Cup).
- Final Liga Champions 2012, meski absen karena kartu merah di semifinal, ia adalah bagian penting dari kesuksesan Chelsea meraih trofi tersebut.
Lampard memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak Chelsea sepanjang masa (211 gol) sebelum akhirnya disalip oleh Didier Drogba. Ia juga memegang rekor pemain dengan gol terbanyak dari luar kotak penalti di Premier League (41 gol).
Karier Timnas Inggris: Tetap Solid Meski Kurang Trofi
Lampard adalah bagian penting dari "Golden Generation" Inggris bersama Steven Gerrard, David Beckham, dan Wayne Rooney. Meski timnas Inggris kerap gagal di turnamen besar, ia tetap memberikan kontribusi besar:
- 106 caps dan 29 gol untuk Three Lions.
- Pemain terbaik Inggris di Piala Dunia 2006, meski timnya tersingkir di perempat final.
- Salah satu pemain dengan tendangan terkeras dan akurat dari jarak jauh.
Petualangan di Manchester City dan MLS
Setelah meninggalkan Chelsea pada 2014, Lampard sempat bermain untuk Manchester City secara singkat sebelum pindah ke New York City FC (MLS). Meski sudah di ujung karier, ia tetap menunjukkan kualitasnya sebagai pemain berpengalaman.
Karier Kepelatihan: Meneruskan Warisan di Chelsea
Setelah pensiun, Lampard mencoba peruntungan sebagai pelatih. Ia memulai di Derby County sebelum akhirnya kembali ke Chelsea sebagai manajer pada 2019. Meski tidak sesukses karier bermainnya, ia berhasil membawa Chelsea ke Liga Champions dan memberikan kesempatan pada pemain muda seperti Mason Mount.
Gaya Bermain dan Warisan
Lampard adalah gelandang serba bisa dengan keunggulan:
- Kemampuan mencetak gol yang luar biasa untuk seorang gelandang.
- Visi passing dan pergerakan tanpa bola yang cerdas.
- Ketahanan fisik dan mental — ia pernah tampil 164 laga beruntun di Premier League, sebuah rekor yang sulit dipecahkan.
Ia juga dikenal sebagai pemimpin sejati, baik di dalam maupun luar lapangan.
Kesimpulan
Frank Lampard tidak hanya menjadi ikon Chelsea, tetapi juga salah satu gelandang terbaik dalam sejarah sepak bola Inggris. Dengan dedikasi, gol-gol spektakuler, serta semangat juangnya, namanya akan selalu dikenang sebagai legenda sejati Stamford Bridge.
Terima kasih, Super Frank, untuk semua momen indah yang kau berikan!