Diego Costa: Striker Garang yang Ditakuti Pertahanan Lawan



 


 


Diego Costa adalah salah striker paling kontroversial namun efektif di dunia sepak bola modern. Dikenal karena fisik kuat, mental tempur, dan kemampuan mencetak gol penting, ia menjadi sosok yang ditakuti oleh bek manapun. Kariernya yang penuh gelar dan drama membuatnya menjadi salah satu pemain paling menarik untuk dibahas.

Awal Karier dan Perjalanan ke Puncak


Lahir pada 7 Oktober 1988 di Lagarto, Brasil, Costa memulai karier profesionalnya di klub kecil Barcelona EC (Brasil) sebelum pindah ke Eropa bergabung dengan Braga (Portugal) pada 2006. Namun, namanya mulai dikenal saat bermain untuk Atletico Madrid, di mana ia dipinjamkan ke beberapa klub seperti Celta Vigo dan Albacete sebelum akhirnya menjadi pemain penting.

Kesuksesan di Atletico Madrid


Diego Costa mencapai puncak kariernya di bawah asuhan Diego Simeone. Musim 2013-2014, ia mencetak 27 gol di La Liga dan membantu Atletico meraih gelar juara, mengakhiri dominasi Barcelona dan Real Madrid. Performa gemilangnya juga membawa Atletico ke final Liga Champions, meski kalah dari Real Madrid.

Gaya bermainnya yang agresif, fisik dominan, dan kemampuan memanfaatkan peluang sekecil apapun membuatnya menjadi striker sempurna untuk tim bermain ala Simeone—defensif tapi mematikan dalam serangan balik.

Petualangan di Chelsea: Raja Kontroversi


Pada 2014, Costa bergabung dengan Chelsea dengan harga £32 juta. Di bawah manajer Jose Mourinho, ia langsung menjadi mesin gol:


    • 20 gol di musim pertamanya (2014-2015), membantu Chelsea juara Premier League.



 


    • Musim 2016-2017, ia kembali mencetak 20 gol dan meraih gelar kedua di Inggris.



 

Namun, di samping gol-gol penting, Costa juga terkenal karena sifat panas dan provokasinya. Ia sering terlibat konflik dengan pemain lawan, wasit, bahkan pelatihnya sendiri. Meski begitu, fans Chelsea mencintainya karena semangat dan kontribusinya.

Kembali ke Atletico dan Petualangan di Liga Lain


Pada 2018, Costa kembali ke Atletico Madrid, tetapi cedera dan masalah kebugaran membatasi performanya. Setelah itu, ia mencoba peruntungan di Wolves (2022) dan Botafogo (2023) sebelum akhirnya pensiun pada 2024.

Karier Timnas: Dari Brasil ke Spanyol


Uniknya, Costa sempat membela dua timnas berbeda:


    • Brasil: Tampil dalam 2 laga persahabatan (2013).



 


    • Spanyol: Memilih naturalisasi dan bermain 24 kali, mencetak 10 gol, termasuk di Piala Dunia 2014 dan 2018.



 

Keputusannya membela Spanyol sempat menimbulkan kontroversi, tetapi ia membuktikan diri sebagai striker yang berguna bagi La Roja.

Gaya Bermain & Warisan


Diego Costa adalah striker kombinasi kekuatan, kecerdasan, dan ketajaman. Beberapa ciri khasnya:


    • Fisik kuat: Sangat sulit dihadapi bek-bek Premier League.



 


    • Mental pejuang: Tidak takut kontak fisik dan selalu memberi tekanan.



 


    • Pencetak gol penting: Banyak mencetak gol di momen krusial.



 

Meski sering dianggap "nakal", tak bisa dipungkiri bahwa Costa adalah salah satu striker tersukses di era-nya.

Pensiun & Kenangan yang Tertinggal


Setelah pensiun, Costa dikenang sebagai salah satu striker paling menakutkan dalam sepak bola modern. Fans Chelsea dan Atletico Madrid akan selalu mengingatnya sebagai pemain berkarakter yang memberikan segalanya di lapangan.

Terima kasih, Diego Costa, untuk semua drama, gol, dan semangatmu!


 


 


 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *